Langsung ke konten utama

Describe some Ingredients

GUDEG
Gudeg (ejaan bahasa Jawa,  gudheg) adalah makanan khas Yogyakarta dan Jawa Tengah yang terbuat dari nangka muda yang dimasak dengan santan.  Perlu waktu berjam-jam untuk membuat masakan ini. Warna coklat biasanya dihasilkan oleh daun jati yang dimasak bersamaan. Gudeg dimakan dengan nasi dan disajikan dengan kuah santan kental (areh), ayam kampungtelurtahu dan sambal goreng krecek.
Ada berbagai varian gudeg, antara lain:
·         Gudeg kering, yaitu gudeg yang disajikan dengan areh kental, jauh lebih kental daripada santan pada masakan padang.
·         Gudeg basah, yaitu gudeg yang disajikan dengan areh encer.
·         Gudeg Solo, yaitu gudeg yang arehnya berwarna putih.
HISTORY
Sebagian besar orang hanya mengetahui gudeg berasal dari Yogyakarta. Sejatinya gudeg mengalami perjalanan sejarah yang panjang sebelum menjadi ikon kuliner Yogyakarta.
Diungkapkan Murdijati Gardjito yang telah menerbitkan sebuah buku berjudul "Gudeg Yogyakarta", sejarah gudeg di Yogyakarta dimulai bersamaan dengan dibangunnya kerajaan Mataram Islam di alas Mentaok yang ada di daerah Kotagede pada sekitar tahun 1500-an.
"Saat pembangunan kerajaan Mataram di alas Mentaok, banyak pohon yang ditebang, dan di antaranya adalah pohon nangka, kelapa, dan tangkil atau melinjo," jelasnya.
Karena banyaknya buah nangka muda (gori), kelapa, dan daun tangkil (melinjo), akhrinya mendorong para pekerja untuk membuat makanan dari bahan-bahan tersebut. Untuk memenuhi makan para pekerja yang jumlahnya begitu besar, nangka muda yang dimasak jumlahnya juga sangat banyak.
Bahkan untuk mengaduknya atau dalam bahasa Jawa disebut hangudekharus menggunakan alat menyerupai dayung perahu. Dari proses mengaduk (hangudeg) ini makananan yang diciptakan dari nangka muda ini disebut gudeg.
Selain itu, gudeg juga tercatat dalam karya sastra  Jawa Serat Centhini. Diceritakan di dalamnya, pada tahun 1600-an Raden Mas Cebolang tengah singgah di pedepokan Pengeran Tembayat yang saat ini berada di wilayah Klaten.
Di sana Pengeran Tembayat menjamu tamunya yang bernama Ki Anom dengan beragam makanan dan salah satunya adalah gudeg.

Bahan-bahan
1 mangkuk nangka muda rebus
1 ruas lengkuas
2       daun salam
1 daun jeruk
1 sereh
2 butir gula jawa (sy ukuran kecil)
1/2 bungkus santan (sy kara)
Secukupnya air
Secukupnya garam
Secukupnya penyedap (bila suka)
Bumbu Halus ;
3 bawang putih
6 bawang merah
1 sdt ketumbar
2-3 kemiri

Langkah
1.     Tata didasar panci ; daun salam, daun jeruk, lengkuas, sereh, gula jawa, bumbu halus.
2.     Masukkan nangka muda
3.     Masukkan santan dan air setinggi nangka/merendam nangka
4.     Masak dengan api kecil, beri garam, penyedap.
5.     Jgan lupa sesekali di koreksi rasa, masak sampai air menyusut kalau belum empuk boleh tambah air dan masak lgi smpai menyusut

Referensi :
Anonim. 2016, Sejarah Dibalik Ketenaran Gudeg. http://nationalgeographic.co.id/berita/2016/03/sejarah-di-balik-ketenaran-gudeg (online, 23 maret 2018).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ROKO-ROKO UNTI

Anda mungkin sudah tidak asing lagi dengan kue Nagasari, sejenis kue yang terbuat dari tepung beras, tepung sagu, santan, dan gula yang diisi pisang raja. Kue ini biasanya dibalut dengan daun pisang lalu dikukus. Di Makassar, kue Nagasari disebut Roko roko unti, yang di klaim berasal dari Makassar. berikut ini penjelasannya...   Bahan-bahan: 750 ml santan dari 1¼ btr kelapa 200 gr tepung beras 50 gr tepung sagu, tambahkan 75 ml air 70 gr gula pasir 3 bh pisang tanduk (berukuran kecil yang sudah tua), potong-potong 1 sdt garam Secukupnya daun pisang Cara membuat: Siapkan panci dan letakkan di atas api, masukkan santan lalu biarkan mendidih. Masukkan tepung beras, kecilkan api. aduk sampai kental, angkat. Tambahkan larutan tepung sagu yang sudah diberi air, masukkan gula pasir dan garam. Aduk rata. Ambil selembar daun pisang kemudian letakkan di atas telapak tangan, olesi dengan sedikit minyak goreng. Letakkan dua sendok makan adonan tepung beras ke atas daun ...

English 2

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.. Hello Guys . . . For the blog this time I will tell you about the activities that I did in the kitchen. The first activity I did was to prepare all the ingredients that had been prepared Today's activities that I did in Kitchen were preparing dishes for buffets on campus events attended by guests from abroad and for the menu we provided Indonesian menu. The menu that we prepared is like satay, a typical Bugis cake and some other Indonesian specialties.  After that we take a break and immediately do the cleaning general or clean the work area that we have occupied work starting from any material that needs to be tidied up to the floor you want to clean, then get ready to go home before returning home to pray together to be given a way to the right Thanks . . .

Decribe some food 7

Taco A Mexican dish consisting of a small folded corn or flour tortilla filled with beef, pork, chicken, chorizo and/or refried beans and garnished with tomatoes, lettuce, cheeses, onions, guacamole, sour cream, and/or salsa ; can be crisp (deep fried) or soft. The tacos predates the arrival of Europeans in Mexico. There is anthropological evidence that the indigenous people living in the lake region of the Valley of Mexico traditionally ate tacos filled with small fish. Writting at the time of Spanish conquistadors, Bernal Diaz Castillo documented the first taco feast enjoyed by Europeans, a meal which Hernan Cortes arranged for his captains in Coyoacan. It's not clear why Spanish used the word "taco" to describe this indigenous food. Sources : Webster's New World Dictionary of Culinary Arts by Steven Labensky, Gaye R. Ingram, Sarah R. Labensky http://tacospedia.wikia.com/wiki/Tacos Tortila   Tortilla A round, thin, unleavened Mexican bread...